Pizza

by - Februari 11, 2018


"Kamu nggak mau pesan yang lain?" Pras membaca pesanan yang ditulis Prita.
"Spagheti dan salad cukup bikin kenyang kok," ucap Prita sambil menutup buku menu makanan dan meletakkannya kembali di atas meja.
Pras tidak mau membantah keinginan Prita.

Prita sedang gundah, karena percobaan memasaknya gagal. Pras pun akhirnya mengajak Prita makan malam di restoran.

Dipanggilnya pelayan untuk mengambil kertas pesanan mereka.
"Satu porsi spagheti, satu porsi salad, dua ice lemon tea dan satu porsi kentang goreng." Pelayan itu membacakan pesanan yang ditulis Prita.
"Mohon ditunggu," ucap pelayan tersebut, kemudian berlalu meninggalkan kami.

Pras memerhatikan wajah Prita. Bibirnya yang mungil tetap maju lima senti dari pertama kali mereka duduk di restoran ini. Membuat pipi chubby Prita bertambah gembung karena manyun bibirnya itu.

Prita menatap Pras tajam dengan penuh kesal. Terdengar beberapa kali endusan napasnya, seperti banteng melihat kain berwarna merah.

"Aw!" Sakit tahu!" Prita menjerit pelan, mengusap-usap pipinya karena cubitan Pras.
Pras tertawa, menambah ketampanan wajahnya yang sedikit oriental.
"Abis kamu gemesin kalau lagi ngambek gitu," ucap Pras sambil memandang sayang Prita.
"Udah jangan ngambek lagi dong. Aku janji bakal makan makanan yang kamu bawa itu kok." Pras meraih tangan Prita dan digenggamnya lembut.

Prita merasakan kehangatan genggaman tangan Pras menjalar ke seluruh tubuhnya.
Tidak lama, Prita menarik tangannya dari genggaman tangan Pras.  Dikeluarkan kotak bekal makanan dari tasnya.

"Ini." Prita menyodorkan kotak makan berwarna merah jambu pada Pras.
"Kamu tadi janji akan makan pizza buatanku ini, kan?" Senyum manis Prita mengembang senang.

Sepotong pizza setengah gosong diberikan pada Pras.

#OneDayOneOnePost
#ODOPBatch5

You May Also Like

2 komentar