Nasi Goreng Petai

by - Februari 14, 2018



"Gua serius naksir dia Di," ucap Ara dengan mulut penuh terisi nasi goreng petai kesukaannya.

"Iyah, gua tahu kalo lo naksir berat sama si Diaz." Dina pun tak mau kalah dengan Ara, menyuap satu sendok penuh nasi goreng petai ke dalam mulutnya.

Jam istirahat siang itu, Ara dan Dina memilih makan di kaki lima, yang terletak di gang sebelah gedung kantornya.
Mereka berdua asik berbincang sambil menikmati nasi goreng bertabur petai. Sengaja mereka minta pada Bang Jali agar porsi petainya lebih banyak.

"Eh, Ra. Lo punya permen karet mintnya, kan? Gila ajah ntar pas balik kantor mulut kita bau petai." Dina menyuap sendokan terakhir nasi gorengnya.

"Tenang, nih ada di kantong." Ara menepuk-nepuk kantong celananya, agar Dina bersikap tenang.

"Gua kan selalu sedia permen karet. Pokoknya mulut kita aman kalo ntar balik kantor. Pokoknya bebas polusi dah. Kecuali toilet."
Ara tertawa diikuti dengan senyum Dina yang tenteram hatinya.

Banyak pegawai memilih makan siang di kaki lima dibanding food court yang terletak di basement kantor. Harga makanannya lebih murah, rasa sama, malah lebih banyak pilihan.

Jam hampir menunjukkan pukul satu. Sudah saatnya Ara dan Dina kembali bekerja. Gang kecil itu ramai oleh para pegawai yang akan kembali ke kantornya masing-masing.

"Mana Ra, permen karetnya? Dimakan sekarang ajah, nggak enak ntar kalau pas-pasan sama temen."

Ara memasukkan tangannya ke dalam kantong celana untuk mengambil permen yang dimaksud. Tapi ... , "yah, bungkusnya doang Di. Gawat nih."

Belum hilang panik Ara karena permen karet yang dimaksud tidak ada. Tiba-tiba bahunya ditepuk dari belakang. Ara pun menoleh, sambil memberikan senyum manis dikulum ketika Diaz sudah berjalan di sisinya.

#OneDayOneOnePost
#ODOPBatch5
#IniCeritaKomediKu



You May Also Like

2 komentar