Bleno
Bulan begitu bulat sempurna. Cahayanya cukup terang, hingga halaman rumah Judith terlihat jelas.
Dua buah pohon kamboja yang tumbuh berdekatan, tidak jauh dari kamar Judith terlihat sebuah bayangan. Seseorang tepatnya. Orang tersebut berkerudung sarung, hingga matanya saja yang terlihat.
Tangan kanannya bersiaga memegang sebuah golok yang diselipkan di pinggang sebelah kiri.
Terdengar lolongan anjing dari kejauhan. Angin bertiup, membawa aroma sate yang sedang dibakar. Gesekan daun palem pun terdengar seperti orang berbisik.
Orang tersebut tetap bersembunyi di pohon kamboja, membungkuk setengah jongkok. Masih melihat situasi keadaan rumah mewah Judith.
Angin malam makin bertiup kencang. Langit terbelah oleh segaris cahaya tanpa suara. Awan gelap di langit hitam pekat mulai mual akan memuntahkan hujan.
Hujan pun turun tanpa gerimis. Orang tersebut berpegangan pada pohon kamboja.
Dan, sebuah suara keras mengalahkan guntur yang menggoncang langit. Membuat Judith terbangun dari tidurnya, bergegas dia pun menghampiri jendela.
Kali ini teriakkan Judith membangunkan seisi rumah. Mamah, papah, dan Marry adiknya menghampiri Judith ke jendela. Mereka terkejut, melihat Bleno berlumur darah di bagian perutnya.
Terlihat sebuah sarung melambai tertiup angin di atas pagar.
#OneDayOnePost
#ODOPBatch5
8 komentar
Bleno itu anjing? Dimatiin sama pencuri?
BalasHapusIyah, kak Prima Bleno anjinngnya Judith yang dimatiin sama pencuri.
HapusApakah ini cerbung? Siapa Bleno?
BalasHapusIni flash fiction kak Elin. Bleno itu anjing.
HapusJadi, siapakah Blenp yang sesungguhnya.
BalasHapusBleno itu anjing hehe
HapusBleno pakai sarung?
BalasHapusPencurinya yang pakai sarung kak. Heuheu
Hapus