Dinda dan Pakaian Dalam

by - Maret 02, 2018


Dinda tersenyum manis mematut dirinya di depan cermin.

"Aku cantik juga kalau dipoles bedak dan lipstik. Malah lebih cantik aku daripada Kak Maya." Dimajukan bibirnya beberapa senti dan agak sedikit terbuka, agar terkesan seksi seperti Marilyn Monroe.

Bukan tanpa sebab Dinda berdandan. Hari ini adalah acara lamaran Kak Maya, kakak Dinda. Dinda sebenarnya menaruh hati pada calon suami Kak Maya. Berharap kecantikan alami yang Dinda punya dapat merubah pikiran calon suami Kak Maya. Dan akhirnya acara lamaran dibatalkan.

Dinda berdiri dari duduknya agar dapat melihat seluruh penampilannya di cermin. Kebaya brokat merah muda, rambut dicepol dengan sedikit menyisakan rambut di kiri kanan pelipisnya. Sempurna, itu yang dilihat Dinda ketika melihat bayangannya di cermin.

Tapi tiba-tiba wajah Dinda lesu dan marah. Penampilan yang paling penting bagi seorang perempuan tidak dimilikinya.
Bagaimana dia bisa memikat calon suaminya Kak Maya? Bila bagian yang Kak Maya punya tersebut, Dinda tidak memilikinya.

Dicarinya kain perca, saputangan, busa atau semacamnya. Dinda harus bisa membuat bagian tersebut sama indahnya dengan milik Kak Maya. Kalau bisa, lebih baik.

Dibongkarnya lemari pakaian Dinda. Sayang yang dicari tidak ada. Dinda melihat nakal ke lemari pakaian Kak Maya yang ada di sebelah kepunyaannya. Mengapa tidak pinjam milik Kak Maya saja? Begitu mungkin pikir Dinda ketika membuka laci lemari pakaian milik Kak Maya.
Dengan mata berbinar dan tersenyum bahagia, akhirnya Dinda menemukan apa yang dicarinya. Belum juga dicoba ke bagian salah tubuhnya. Tiba-tiba ibu Dinda sudah berada di kamarnya.

"Dinda kenapa kamu masih di sini, Nak?" Ibu menghampiri Dinda. Kemudian ibu tersenyum melihat dengan apa yang sedang dipegang oleh Dinda.

"Nak, semua itu ada saatnya. Tidak perlu memaksakan diri untuk tampil sempurna. Kamu kan masih dalam tahap pertumbuhan. Nanti juga bagian dada kamu akan tumbuh seperti layaknya seorang gadis. Semua kan butuh proses. Sabar yah, Nak. Toh, sekarang kamu sudah menginjak SMP pun tidak terasa, kan?"

Dinda mendengarkan kata-kata ibunya yang dituturkan secara halus dan mengena di hati. Kemudian Dinda pun mengembalikan pakaian dalam Kak Maya ke dalam lemarinya.

Ibu merangkul bahu Dinda mengajak keluar kamar menuju ruang tamu, di mana acara lamaran Kak Maya akan berlangsung.

#OneDayOnePost
#ODOPbatch5

You May Also Like

0 komentar