Cinta untuk Niar -part#4

by - Maret 09, 2018

Tika mendaratkan telapak tangannya ke dahi. Menepuknya dengan pelan dan memasang wajah pasrah. Hanya itu yang bisa dilakukan Tika mendengar ucapan Niar.

Tak ada bantahan pun penolakan. Bagaimana juga, Niar adalah sahabat terbaik yang pernah dimilikinya. Niar yang selalu menerima kekurangan dan kelebihan Tika. Selalu ada disaat suka maupun duka. Bahkan orang tua mereka saling mengenal dan berteman. Mereka akan saling menitipkan anak-anaknya. Bila salah satu dari orang tua, baik Niar atau pun Tika sedang bertugas ke luar negeri.

"Kenapa lo, Tik? Lo nggak suka main halma?"

"Nggak apa-apa. Halma is fine," ucap Tika sambil tersenyum ketika membaca pesan yang masuk ke gawainya. Kemudian Tika merebahkan diri di tempat tidurnya sambil memeluk gawai.

Melihat hal tersebut, Niar mendekati Tika dan berkata, "Cie... cie... cie, yang mau dapat kejutan."

Kejutan tiga minggu lalu pas hari jadian Tika dan Tedi yang ke-6. Bulan lho yah, ingat! Bukan tahun. Tedi membawakan boneka Teddy Bear yang bisa dipeluk. Tedi bilang, boneka tersebut diberikan agar waktu tidur, ia dapat hadir di dalam mimpi Tika. Hadeh, lebay deh.

Nah, minggu ini hari jadian yang ke-7. Niar menebak, mungkin Tedi akan membawakan bantal berbentuk hati dan bergambar Teddy Bear di tengahnya.

"Sotoy lo Ni," ucap Tika sambil tertawa.
Tidak berapa lama, Mbok Isah memberitahu kalau Tedi sudah datang dan sedang menunggu di teras rumah. Niar mengikuti Tika dari belakang menuruni anak tangga.

"Niar, lo kasih kesempatan gue berdua sama Tedi dulu dong. Ntar kalau udah selesai ritual hari jadiannya, lo gue panggil."

Niar hanya memamerkan giginya yang berbaris putih sebagai jawaban setuju. Ketika Tika berjalan menuju teras, diam-diam Niar membuntuti Tika sampai ruang tamu. Seperti hari jadian sebelumnya, dia akan mengintip ritual pemberian hadiah dan rayuan gombal yang menurut Tika romantis.

Tedi membalas senyum manis Tika ketika dia membuka pintu. Tika mendekati Tedi dan tangan mereka saling mengenggam erat. Niar melihat Tika mengajak Tedi untuk duduk di kursi.

Niar mendekatkan telinganya ke jendela nako yang telah dia buka sedikit. Dengan begitu, dia dapat mendengarkan adegan mesra secara gratis dari dua sejoli tersebut.

Terdengar Tedi memberikan puisi singkat yang membuat Tika terbuai, melayang jauh ke bintang malam. Niar menutup mulutnya menahan tawa. Terlebih setelah Tedi mengeluarkan sebuah gantungan kunci Teddy Bear. Aduh! Apa ini orang tidak punya benda lain selain berbentuk Teddy Bear? Mentang-mentang namanya Tedi. Niar membekap mulutnya dengan kencang menahan sedikit suara yang akhirnya keluar.

Niar menutup jendela nako perlahan, kemudian dia duduk. Niar teringat kembali ketika pertama dia dan Niko merayakan hari jadian yang ke-1. Catat! Tahun, bukan bulan seperti sahabatnya Tika.

Di malam minggu dengan bintang yang menjadi saksi, Niko mengucapkan, "gue bakal selalu ada di sisi lo. Gue nggak bakal bikin lo nangis."

Niar memegang janji Niko dengan segenap hati. Terlebih hubungannya dengan Niko adalah yang terlama dari pacar-pacar sebelumnya. Niko begitu istimewa di mata Niar.

Niar kemudian mengucek matanya yang mulai berkaca-kaca.

#OneDayOnePost
#ODOPbatch5#tantangancerbung


You May Also Like

0 komentar