Cinta untuk Niar - part5
Tika dan Tedi sedang melakukan bincang mesra yang saling mengumbar perasaan mereka. Sedangkan Niar masih tetap terduduk mengumbar rasa sedih dalam diri. Sendiri.
Sampai-sampai Niar tidak menyadari bila empat pasang mata sedang menatapnya dengan penuh prihatin.
"Ayo, Ni! Kita ke balkon sekarang!" ucap Tika pada Niar yang sedikit terkejut.
Niar menaruh bantal kursi ke tempatnya kembali. Kemudian bangkit dan menyambut tangan Tika yang diulurkan kepadanya.
Tika, Tedi, dan Niar selalu menghabiskan malam minggu di balkon kamar Tika. Tempatnya cukup untuk mereka bersantai. Satu set kursi terbuat dari kayu bekas palet dicat warna cokelat alami, begitu natural. Ditambah aneka pepohonan dan bunga yang ditata apik, membuat balkon rumah Tika ini begitu sedap dan enak dipandang.
Sambil bermain halma, Tika berkata dengan santai dan hati-hati pada Niar.
"Ni. Lo seriusan nggak mau cari cowok lagi?"
"Nggak," jawab Niar pendek sambil mengocok dadu.
"Lo nggak boleh sama ratakan semua cowok kayak Niko dong Ni," Tedi berkata seperti itu, karena dia ingat bahwa Niar pernah berkata bahwa semua cowok itu sama. Sama bahwa mereka tidak pernah puas dengan satu cewek.
For your information only nih ya. Bahwa Niar itu ternyata, diduakan oleh Niko selama tiga bulan sebelum akhirnya dia memutuskan bubar.
Seperti sebuah perusahaan yang memberikan karyawan baru masa percobaan. Kalau cocok akan diteruskan, kalau tidak, maka perusahaan akan mencari kandidat lain.
Begitu juga dengan Niko. Ketika dirasa cocok dengan selingkuhannya, maka dia akan lanjut.
Apa karena Niar terlalu flat yah? Flat dalam arti hubungan lho. Secara hubungan antara Niar dan Niko begitu lancar dan tanpa konflik. Begitulah sifat Niar. Dia tidak mau bertengkar atau pun sekadar mempertahankan pendapatnya. Dia akan selalu mengalah. Ternyata sifat sabar tidak selalu membuat mulus suatu hubungan.
Sepertinya sikap Niar itu terlalu pasrah akan apapun yang dilakukan Niko. Sebegitunyakah rasa sayang Niar pada Niko? Sebegitunyakah Niar takut kehilangan Niko?
Kadang memang Tika suka gemas akan gaya berpacaran Niar. Semua jawaban penawaran dan pilihan Niko cowoknya, selalu dijawab terserah. Niar itu tidak suka film horor atau thriller. Tapi Niar tetap menonton, walaupun akhirnya dia memutuskan untuk tidur. "Daripada gue cuma nutup mata doang. Mendingan gue tidur. Kan sama ajah tutup mata juga." Begitu yang Niar katakan pada saat menonton film horor kesukaan Niko.
Hadeh Niar, yah kali tidur. Bagaimana Niko mau pegang tangan tuh anak, kalau dianya molor? Padahal bisa saja itu taktik Niko untuk membuat Niar takut. Dengan takutnya Niar, Niko berharap Niar meminta perlindungan dari Niko dengan menggenggam erat tangannya. Tapi ini....
Oh ya, ada lagi. Setiap ditanya mau makan di mana dan makan apa oleh Niko. Pasti dijawabnya terserah. Dibawalah Niar ke rumah makan padang oleh Niko. Padahal Niko tahu Niar tidak suka masakan padang yang pedas. Akhirnya di rumah makan padang Niar cuma makan dengan perkedel kentang.
Tidak ada perlawanan, bantahan, apalagi penolakan.
Datar.
#OneDayOnePost
#ODOPbatch5#tantangancerbung
0 komentar