Cinta untuk Niar - part#6
"Lo berhak kecewa terhadap mantan-mantan pacar lo. Tapi lo nggak bisa menyamaratakan semua sifat cowok seperti mantan-mantan lo itu." Tedi mencoba meyakinkan Niar dari sudut pandang seorang lelaki.
Dan, sifat PD Tedi pun keluar. Yah, walaupun dia pantas untuk bersikap seperti itu.
"Contohnya gue." Tedi membusungkan dada sambil merapihkan kemejanya yang sudah licin.
"Gue tipe cowok setia pada satu cewek," ucapnya lagi yang disambut oleh senyum malu-malu Tika.
Tuh seperti itu PD nya Tedi. Tapi, yah untuk sementara ini Tedi memang lelaki setia. Tidak tahu bila sudah setahun.
Tika membuka mulutnya ketika dilihat Tedi akan melanjutkan bicara.
"Gimana kalau lo jadian sama anak baru di kelas kita ajah. Dia lumayan cakep. Katanya juga, dia itu pintar dan jago basket lho."
"Iyah bener apa yang dibilang Tika. Nah! Kebetulan dia kan satu bangku sama gue tuh. Gue bisa cari tahu lebih banyak tentang dia." Tedi meneruskan dengan semangat empat lima.
"Dan satu lagi Niar. Lo nggak perlu menyiksa diri dengan gaya pacaran flat deh. Cowok itu suka laki-laki tegas bukan pasrah. Bukan cuma modal cantik ajah. Tapi kepribadian juga lo harus punya. Cowok juga males kali punya cewek yang manut terus. Lo kudu berani bilang 'nggak' sama yang emang lo nggak suka. Usaha lo untuk jadi cewek sempurna justru malah jadi kekurangan di mata cowok lo."
Niar tertunduk mengulum senyum mendengar wejangan dari sahabatnya itu.
"Tua banget sih lo, Tik," ucap Niar sambil melempar bantal kursi ke arah Tika yang ditangkap oleh Tedi dengan gaya lelaki sejati.
"Oh, my sweety, my honey bunny, you're my trully guardian," kata Tika dengan meletakkan kedua telapak tangganya di pipi kiri dan kanan. Tidak lupa matanya mengerjap seperti orang cacingan pada Tedi. Tedi pun membalas tatapan Tika dengan mata penuh binar cinta.
Niar yang melihat pemandangan itu langsung berlagak seperti orang mual. Dan akhirnya mereka bertiga, Tika, Tedi dan Niar tertawa bersama.
"Ok ok, gue menyerah dengan bujukan kalian berdua. Mungkin udah seharusnya gue balik jadi diri sendiri lagi." Niar menghelas napas panjang dan menghembuskannya kembali. Seakan ingin membuang jauh citra diri yang telah dibentuknya, jutek, judes, dan dingin. Dia harus meratakan dinding pembatas agar bisa didekati oleh laki-laki.
#OneDayOnePost
#ODOPBatch5#tantangancerbung
0 komentar