Game On Line
"Sstt! Jangan berisik nanti kita ketahuan," ucap Odi sambil menempelkan telunjuk di bibirnya yang dimonyongkan. Mata Odi pun melotot pada Seno setelah ia menginjak daun kering sehingga menimbulkan suara.
Halaman rumah Pak Beni siang itu terlihat sepi. Rindangnya pohon buah yang tumbuh dekat pagar. Dan rimbun pepohonan perdu, membuat Odi dan Seno dengan mudah menyelinap ke samping rumah Pak Beni.
Odi dan Seno saling berpandangan, tersenyum penuh arti dan kemenangan. Meskipun perjalanan mereka masih panjang. Tapi, menyelinap tanpa diketahui si pemilik rumah sudah merupakan suatu keberhasian awal.
Kedua bocah SD kelas lima tersebut memasang mata waspada. Kepala mereka menoleh ke kiri dan ke kanan. Sangat kompak. Seakan mereka sadar akan tugas masing-masing, mereka pun saling memisahkan diri.
Seno berjongkok di ujung samping rumah Pak Beni yang bercat hijau. Bukan tanpa alasan Odi dan Seno memilih rumah Pak Beni sebagai sasaran hari ini.
Pak Beni yang sudah berumur, pendengaran dan penglihatan pun sudah berkurang. Ditambah lagi bila siang hari dia hanya ditemani, Rina. Cucu Pak Beni sekaligus teman bermain Odi dan Seno. Membuat Odi dan Seno dapat bertindak lebih leluasa untuk menuntaskan aksi mereka.
"Gimana Sen? Aman nggak?" tanya Odi pelan dan hati-hati pada Seno sambil memegang sepeda mini milik Rina.
"Aman."
Kondisi jalan di komplek siang itu terlihat sepi. Penjual batagor baru saja melewati rumah Pak Beni. Menurut perhitungan Seno, setengah jam lagi, tukang cilok akan lewat. Seharusnya pada saat tersebut, mereka sudah aman meninggalkan rumah Pak Beni.
"Ayo lekas kau bersiap kalau begitu," ucap Odi masih dengan suara pelan setengah berbisik.
Seno pun berjalan menghampir pagar bambu yang tingginya tidak lebih dari setengah meter. Bunga mawar merah kesayangan Rina terinjak. Lebih baik diinjak daripada terkena durinya, pikir Seno dalam hati.
Seno memberi isyarat dengan tangan mengajak pada Odi. Odi mulai beraksi. Didorongnya sepeda mini kecil milik Rina ke arah pagar dekat pohon buah. Seno bersiaga dengan menengokkan kepala ke kiri dan ke kanan.
Sebentar kemudian, Odi dan Seno tertawa bersama. Mereka berboncengan naik sepeda menuju tukang loak di ujung komplek. Terbayang mereka akan bermain game on line seharian.
#OneDayOnePost
#ODOPBatch5#day10
3 komentar
Yaaahh... Mencuri yaa...
BalasHapusIyaaaah kak. Gara2 kecanduan game on line di warnet tuh.
HapusAda saja ulah anak-anak...:)
BalasHapus