Haruskah Mempunyai Bakat dalam Berdagang?
Berdagang atau berjualan bukanlah hal yang mudah. Bahkan ibu pernah bilang kalau berdagang itu bakat alias turunan (sifat).
Dalam hal ini menurut beliau, adik saya yang no.2 menuruni bakatnya dalam berdagang. Setiap saya mengungkapkan keinginan berdagang, beliau selalu membuat contoh adik saya itu. Saya dianggap tidak memiliki bakat dagang katanya. Yang pada akhir setiap pembicaraan mengenai bahasan tersebut, saya pun mengurungkan niat untuk berdagang.
Maju mundur untuk melakukan sebuah usaha dan tidak mendapat dukungan, membuat saya pun akhirnya terlena pada zona nyaman kembali.
Namun seiring dengan waktu berjalan dan pertambahan usia. Membuat saya mempertimbangkan kembali untuk memulai berdagang. Kali ini saya tidak berbicara dengan ibu. Saya ingin mematahkan pendapat beliau tentang bakat dan keturunan dalam berdagang. Saya juga ingin menjadi salah satu anak yang bisa berdagang seperti adik saya.
Memangnya berdagang atau berjualan itu harus mempunyai sifat keturunan dari salah satu orang tua kita?
Kalau menurut saya, berdagang itu tidak ada hubungannya dengan keturunan. Berdagang itu lebih condong ke inisiatif dan kemauan kita untuk melakukannya. Yah, yang ada hanya itu, mau atau tidak.
Dalam hadits, Nabi Muhammad saw mengatakan:
Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 % pintu rezeki (H.R.Ahmad).
Tuh jelas kan. Di dalam hadits saja tidak ada kata keturunan. Maka, saya pun memutuskan untuk berdagang.
Mengawali berdagang pun tidak mudah. Benar adanya keuletan akan membuahkan hasil. Katakan selalu pada putus asa, no way!Karena bila sekali saja menuruti si putus asa, tamat sudah mengawali kegiatan berdagang.
Let me tell you something, guys. Ternyata untuk menemukan produk yang akan dijual sesuai dengan karakter kita itu sulit pakai banget. Karena kalau kita tidak cocok dengan produk yang akan dijual. Aral melintang yang datang pada awal kita berdagang tidak akan kita sikapi dengan pantang menyerah.
Jadi, berdagang itu harus bermental baja. Tahu kan orang jatuh cinta? Segala sesuatu yang mustahil akan dilakukannya. Sama dengan berdagang, bila gagal, dia akan selalu mencoba sampai berhasil.
Satu lagi. Kalau kita berdagang dengan produk yang kita sukai atau sesuai dengan passion. Cara atau solusi selalu akan ditemukan. Karena selain berdagang mencari keuntungan, kita juga ingin selalu memberikan manfaat dari produk yang kita jual.
Seperti saya yang pada akhirnya menemukan produk yogurt (Yo'Qta) ini. Setelah sebelumnya saya berpetualang dengan beberapa produk lain dalam waktu satu tahun.
Semoga saya selalu bisa menebar manfaat Yo'Qta pada lingkungan sekitar dan semua masyarakat bumi di Indonesia ini. (lebay dikit eh banyak deng).
Aamiin-in yah yah.
Jadi menurut kamu, berdagang itu bakat atau bukan?
#OneDayOnePost
#ODOPBatch5#day9
6 komentar
Iya, itu bakat. Dan kita tinggal menekuninya untuk menjadi sebuah usaha yang sukses kedepannya. Semangat kak
BalasHapusTerima kasih buat semangatnya kak 😊
HapusAamiin ya Rabb... semangat, mbak 😍
BalasHapusKalo kata sy sih berdagang itu 90% niat dan semangat, 10% nya bakat 😅
Iya yah kak. Selama ada niat bakat mah nyumbang dikit doang yah.
HapusSamaa saya juga suka dagang padahal gaada keluarga yg profesinya berdagang. Ortu juga sampe bingung ini anak suka jualan ngikut siapa katanya. Hahaha. Sukses terus ya mba jualannya
BalasHapusHeuheu dagang jaman now kan enak. Lewat medsos 😂
Hapus