Layangan Persahabatan

by - Januari 29, 2018


"Awas kalau kau ngadu ke Bu Guru!" Ancam Dodi pada Tino.

Ditariknya baju seragam sekolah Tino hingga napas Tino yang berirama cepat karena ketakutan menerbangkan poni Dodi naik dan turun. Jarak wajah mereka berdua begitu dekat. Mata Tino tidak berkedip, alisnya berkernyit, mulutnya terbuka sedikit untuk mengimbangi napas dari hidungnya. Tino butuh oksigen lebih banyak agar tidak semaput.

Tubuh Dodi yang gempal sangat berbanding terbalik dengan Tino yang bertubuh kurus dan cungkring. Hingga wajar bila Tino bertekuk lutut pada Dodi.

"Iyah, a... , a ... , aku nggak bakal ngadu," jawab Tino tergagap.

Dan Dodi pun melepaskan genggaman erat tangannya pada baju Tino setelah mendapatkan sebuah janji.

Tugas prakarya hari itu adalah membuat layangan. Disebabkan Dodi tidak membawa peralatan yang diperintahkan oleh guru. Maka hasil prakarya Tino yang baru separuh jadi direbut.

Tidak ada satu pun teman satu kelas Dodi dan Tino menyadari kejadian tersebut. Mereka begitu serius dan asyik mengerjakan tugas prakarya hari itu. Lagipula Dodi dan Tino kan satu bangku.

"Dodi!" suara Bu Endang mengejutkan Dodi.

"Kalau kau tidak membawa peralatan prakarya hari ini. Jangan ganggu Tino. Menggambar layangan saja kau. Bawa kan buku menggambarnya?"

Ternyata Bu Endang walaupun sedang membaca buku materi. Dia melihat adegan kejadian pada dua orang anak didiknya tersebut.

Dodi pun bernapas lega. Dipikirnya dia akan dihukum.

"Bawa, Bu," sahut Dodi sambil mengeluarkan buku gambar dari dalam tasnya.
Diserahkan kembali layangan yang baru separuh jadi itu pada Tino. Terlihat seulas senyum dibibir Dodi yang disambut pula dengan senyum Tino.

Bu Endang pun tersenyum dari depan kelas hinggal bel berbunyi sebagai tanda pelajaran telah usai.

"Dodi, lain kali satu hari sebelum tugas dikumpulkan atau dikerjakan. Kau harus sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Jangan sampai hal ini terulang lagi yah," ucap Bu Endang ketika Dodi mencium tangannya untuk pamit pulang. Dodi menganggukan kepala.

Terlihat Tino sudah menunggu Dodi di luar kelas. Mereka berencana akan bermain layang-layang bersama sepulang sekolah.
Dodi merangkul tubuh kecil Tino. Mereka pun tertawa bersama sepanjang perjalan pulang sekolah tersebut.

#TantanganKe-2#TantanganODOP
#OneDayOnePost#ODOPBacth5




You May Also Like

8 komentar

  1. Ada pesan moral yg disampaikan cerpennya sangat dekat dengan keadaan zaman dulu jika dianalogikan saat lupa membawa pr hihi. Semangat terus mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heuheu saya termasuk yang kadang suka ngerjain PR di sekolah padahal

      Hapus
  2. Kern udah buat tantangan..
    Berbakat nih jadi penulis Cernak(Cerita Anak)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maklum IRT. Banyak waktu senggangya kak Tian. 😊

      Hapus
  3. Ada pesan tersirat, jadi inget jaman jaman masa lalu.

    BalasHapus
  4. Kangen masa kecil, dimana hati tidak mudah tergores hanya karena saling adu argumen, dan sedetik kemudian pun sudah tertawa bersama lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah dulu waktu kecil, berantem, berdebat trus baikkan lagi. Kalau sekarang, anak kecil ajah berantem pake senjata atau keroyokan. Serem kak.

      Hapus