Mantan

by - April 05, 2018

"Cantik nggak dia?" Reno menyodorkan gawainya padaku, memperlihatkan seorang wanita cantik. Seorang wanita mengenakan hijab kuning, berkebaya brokat hitam dan tentunya memakai make up.

"Seperti bukan Risa, yah? Manglingin," ucap Reno membesarkan photo wanita tersebut.

Aku hanya mengikuti gerak jari Reno yang makin memperlihatkan wajah Risa. Alisnya hitam seperti semut berbaris. Yah, model alis zaman now. Lipstik berwarna merah bata dibibirnya, menambah kesan penuh dan seksi. Hidung Risa terlihat lebih mancung. Nih, tukang make up benar-benar jago. Shading pada tulang hidung Risa membuat penampilannya sempurna. Terlebih warna blush on pada pipi chubby wanita paruh baya berkulit putih ini begitu pas. Pemilihan warna baby pink memang tepat. Membuat dia nampak begitu natural dan alami. Warna cokelat gelap pada kelopak mata wanita yang merupakan temanku juga, membuat penampilan eye make up nya begitu outstanding. Belum lagi maskara yang membuat bulu mata Risa terlihat lebat dan lentik.

Mungkin Reno tidak ada maksud apapun membicarakan Risa. Toh, hubungan mereka itu kan waktu zaman putih abu-abu. Jadi seharusnya tidak ada alasan hatiku harus terusik. Lagipula Reno sudah menjadi milikku. Jelas sudah siapa pemenangnya, kan?

Reno yang duduk di kursi, memeluk pinggangku yang berdiri di sampingnya. Wajah Risa masih terpampang di layar gawai. Reno masih asik melihat berbagai macam pose photo Risa. Dia tidak tahu kalau pertahananku mulai terusik. Hati ini mulai resah, jantung berdetak kencang layaknya ABG berpacaran. Perbedaan yang kumiliki adalah ekspresi wajah datar, tenang, dan tanpa emosi. Sayang, penampakkan wajah tenang ini malah membuat Reno tidak berhenti membicarakan tentang Risa. Yaitu tentang pertanyaan dan keheranannya yang diulang-ulang.

"Apa yang membuat penempilan dia berbeda, yah?" Sekarang Reno membesarkan photo Risa yang berada di antara teman-temannya. Memandang dengan mata tanpa berkedip. Diputar-putar gawai itu demi mengambil sudut pandang yang berbeda. Berharap dapat menemukan jawaban karena aku yang tak kunjung bersuara memberikan pendapat.

Sambil berlalu meninggalkan Reno dan melepas tangannya yang memeluk pinggangku. Aku berkata dengan nada penuh penekanan,"kacamatanya Pah yang nggak dipake sama Risa."

#ODOP
#kelasfiksi




You May Also Like

9 komentar

  1. Balasan
    1. Terima kasih Kak Ren. Salam semangat juga 😊

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Aduh, kok saya sakit hati banget ya bun bacanya :D
    Deskripsinya keren bunda ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cowok suka kayak gitu tuh Kak Nia #eeeh 😁

      Hapus
  4. Perlu diapain ya mba reno nya 😁

    BalasHapus
  5. Papah nggak peka deh ... 😂😂😂 semangatt bun ...

    BalasHapus