Melatih Kemandirian #Uang dan Kejujuran
“Jadi mamah ngasih bekel berapa?”
Itu adalah kalimat pertanyaan yang kukatakan pada kakak sebelum dia pergi kembali untuk kos. Baru dua kali aku melakukan kebiasaan seperti itu.
Biasa sih aku menghitung keuangan kakak per hari adalah Rp 25.000. Jadi kalau empat hari kuliah dari Senin - Kamis. Berarti kebutuhan kakak adalah Rp 200.000. Lalu ditambah ongkos PP Rp 50.00 jadi total per minggu yang kuberikan adalah Rp 250.000.
“Dua ratus ribu aja, Mah. Kakak masih punya sisa seratus ribu minggu kemarin.”
Usut punya usut, ternyata kakak dan teman-temannya memanfaatkan promo online makan gratis dari sebuah restoran di Karawang. Nggak tanggung-tanggung, kakak dan teman-temannya melakukannya dua hari berturut-turut. Pantas saja uang mingguan kakak masih ada lebihan.
Aku suka kakak jujur tentang kebutuhan keuangannya. Padahal kan bisa saja kakak tetap mendapatkan jatah mingguan secara utuh. Entahlah nanti uang lebihannya untuk apa. Tapi ini malahan kakak minta dikurangi jatah mingguannya.
Akhirnya jatah sisa mingguan yang tidak diberikan pada kakak. Aku masukkan ke dalam tabungan untuk biaya kuliahnya.
Minggu berikutnya kakak melakukan hal serupa. Kutanyakan pada kakak apakah ada sisa uang lebih? Soalnya minggu sebelumnya kan sudah dikurangi jatahnya.
“Kakak dapet uang dari eyang mamah (nenek) pas main ke sana hari Jumat.”
Kusembunyikan wajah banggaku pada kakak. Setidaknya aku berhasil menumbuhkan sikap tanggung jawab, prihatin, jujur, dan hemat pada kakak.
#Harike8
#Tantangan10Hari
#GameLevel2
#KuliahBundaSayang
#MelatihKemandirian
#Tantangan10Hari
#GameLevel2
#KuliahBundaSayang
#MelatihKemandirian
#InstitutIbuProfesional
Bunda Sayang
Melatih Kemandirian
Ibu Profesional
IIP
Bunda Sayang
Melatih Kemandirian
Ibu Profesional
IIP
0 komentar