Emak Itu Penjaga "Rumah"
Sumber foto: pixabay
Sebagai emak-emak memang harus cerdas, cerdik, gesit, baik itu dalam bergerak artian bekerja atau pun dalam artian berpikir cepat. Emak-emak itu harus kreatif dan inovatif. Harus berpikir maju demi menjaga anggota keluarga tetap sehat, ceria, baik itu jasmani maupun rohani.
Terlebih tiang rumah tangga adalah ibu. Bahkan iblis pun mengincar emak-emak untuk meruntuhkan rumah tangganya. Para emak bakal dihilangkan kesabarannya dalam mengurus anak-anaknya.
Belum lagi urusan keuangan. Zaman now, dimana harga-harga melambung tinggi. Emak harus bisa menjadi menteri keuangan yang tangguh. Amanat yang didapat dari suami tercinta harus dipergunakan agar bisa sampai di penghujung angka kalender di tiap bulannya.
Berbagai macam cara dilakukan agar tidak ada kebocoran dana. Pengetatan ikat pinggang emak dilakukan sedemikian rupa. Pemangkasan pun dilakukan di sana-sini. Biasa beli buku demi menunjang kegiatan menulis. Akhirnya sekarang beli buku second atau e-book (pemberian teman komunitas😋). Keluar rumah kalau memang diperlukan. Seperti, keperluan bisnis (ketemu pembeli, prospek, atau menambah ilmu), menengok yang sakit, silaturahim karena sudah lama tidak bertemu, ini masih ok lah yah. Pengeluaran kalau keluar rumah itu biaya lumayan lho. Emak kan perlu memakai bedak, lipstik biar pantas dilihat kalau keluar rumah. Diperlukan ongkos untuk transportasi juga, belum lagi makan dan minum.
Kembali lagi pada pembahasan bahwa para emaklah yang akan memastikan semua anggota keluarga ceria, bahagia, sehat jasmani dan rohani.
Ceria, Bahagia dengan tersenyum
Iringi kepergian suami ke tempat bekerja dan anak-anak ke sekolah dengan memberikan senyuman kinclong yang emak punya. Senyuman emak itu sama cerahnya dengan sinar matahari pagi. Jangan biarkan mereka melihat wajah lelah emak yang sudah kasak kusuk dari sebelum subuh. Hati yang ceria dengan senyum mengembang di bibir emak, dapat membuat suami melangkah ringan dan penuh semangat meninggalkan rumah. Mencari nafkah pun akan berkah karena keikhlasan dan doa dari emak. Begitu juga dengan anak-anak. Dia akan semangat mencari ilmu di sekolah. Hati akan tenang dan tentram karena dilepas dengan wajah ceria emak.
Sehat jasmani
Jasmani/raga/tubuh yang sehat akan menunjang seluruh kegiatan suami dan anak pada hari itu. Untuk mendapatkan raga yang sehat dan kuat tentunya membutuhkan asupan makanan. Dan asupan makanan itu harus sehat dan bergizi. Soal makanan ini bukanlah hal yang mudah lho. Terlebih dengan harga sembako yang meroket. Emak harus pintar, cerdas, kreatif, dan inovatif. Berpikir bagaimana caranya mengolah bahan masakan sederhana, murah, meriah, mewah, dan lezat.
Seperti saya yang membuat menu asam manis dari tempe bukan memakai daging ayam. Atau memvariasikan jenis tumisan dengan sayuran yang bergantian. Biasanya menggunakan tiga sampai empat jenis sayuran dalam satu masakkan. Maka demi menghemat dana belanja, dipakailah dua jenis sayuran saja. Tidak lupa bakso dan potongan tahu putih sebagai pelengkap. Tumis memang masakan mudah dan cepat dengan menggunakan sedikit minyak.
Tidak ada sekolah yang terdapat mata pelajaran atau mata kuliah menjadi seorang ibu. Saya pun dulu tidak mengerti apa yang harus dilakukan ketika menjadi seorang emak-emak dengan dua anak. Melihat cara ibu merawat cucunya, mengingat kembali masa kecil, melihat tetangga yang mengasuh anaknya, acara tv ibu dan anak, juga tabloid yang membahas tentang membesarkan buah hati. Dari hal-hal tersebutlah saya belajar mengasah naluri alamiah sebagai seorang emak.
Ketika suami dan anak sukses dalam bidangnya. Hal itu akan menjadi kebahagiaan yang tak bisa diukur dengan materi. Terbayar sudah lelah yang telah dilakukannya.
Selamanya pekerjaan seorang emak akan mendatangkan amal tanpa kenal putus.
#ODOPsesi2
0 komentar