Si Gigi Bungsu

by - Mei 13, 2018


Kakak mengeluhkan giginya yang sakit. Dia bilang gigi paling belakang seperti mau tumbuh tapi sakit banget. Makan pun terganggu karena setiap gerakan mengunyah akan mengundang rasa linu.

Saya menganggap hal biasa. Itu kan gigi bungsu yang memang sudah sewajarnya tumbuh. Lupa sih bagaimana gigi bungsu saya tumbuh dulu. Jadi kalau agak sakit, itu memang sudah bawaan alaminya. Toh, anak bayi mau tumbuh gigi saja suhu tubuhnya juga terkadang naik dan dibarengi dengan rewel.

Ternyata sangkaan saya salah. Laporan hasil dari pemeriksaan dokter gigi. Rahang kakak tidak cukup ruang untuk gigi bungsu yang akan tumbuh. Rahangnya terlalu kecil, sehingga membuat kedua gigi bungsu tersebut tumbuh miring dan menabrak gigi di depannya.

Usia 17-25 tahun memang tumbuhnya gigi terakhir dari orang dewasa. Jumlah gigi orang dewasa pada umumnya adalah 32. Tapi bagi yang mempunyai rahang kecil seperti kakak, maka jumlah maksimal gigi yang dimiliki adalah 28.

Rontgen pun dilakukan untuk melihat lebih jelas dan memastikan tindakan yang akan diambil lebih lanjut. Dan saran dokter gigi setelah memperlihatkan hasil rontgen bahwa kedua gigi bungsu kakak harus dicabut.

Dengan menggunakan BPJS, dokter di klinik memberikan surat rujukan ke rumah sakit. Dari rumah sakit, dokter memberikan rujukan ke Lakesgilut (Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut) milik AU (Angkatan Udara).

Yah, hanya Lakesgilut milik AU yang bersedia melayani kasus bedah mulut. Wajar bila masa tunggunya hingga mencapai enam bulan. Karena BPJS hanya mengcover Rp 850.000,- dari total biaya 1,8-2,5 juta rupiah per satu buah gigi.

Dikarenakan hasilnya tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Tiga bulan penantian untuk mencabut gigi di RSUD Bekasi. Dan penantian di Lakesgilut hingga Oktober. Maka kami memutuskan untuk keluar dari jalur BPJS.

Gigi bungsu sebelah kanan kakak tidak bisa menunggu hingga Oktober. Dikarenakan giginya sudah memperlihatkan mahkotanya. Bisa-bisa gigi di depannya terancam tertabrak dan akhirnya akan menimbulkan masalah baru.

Akhirnya dikeluarkanlah biaya sebesar dua setengah juta rupiah. Kami tidak mau menanggung resiko menunggu sampai Oktober. Nah, kalau untuk gigi bungsu sebelah kiri, sepertinya dapat menunggu hingga Juli di RSUD Kota Bekasi.

Tidak semua RS menerima kasus ini meskipun menggunakan BPJS atau KS (Kartu Sehat). Mungkin karena bukan termasuk kategori penyakit. Maka banyak RS tidak bersedia menanggung biaya tindakan bedah mulut untuk kasus ini.

Semoga kakak lekas pulih dengan kondisi yang menyedihkan ini. Tidak enak makan, minum, tidur, pipi bengkak.

Mamah sayang kakak.

#ODOP

You May Also Like

0 komentar