Review Buku Of Bees and Mist

by - Mei 20, 2018


Judul : Of Bees and Mist
Penulis : Erick Setiawan
Penerbit : Gagas Media
Jml hal : 570hlm

Kisah klise tentang menantu vs mertua. Tapi disuguhkan dengan menarik. Dari segi bahasa, diksi, detail deskripsi baik itu tokoh maupun suasana yang digambarkan begitu nyata. Membawa jantung pembaca berdegup kencang, hati menjadi cemas dan khawatir bila terjadi konflik antar tokoh didalam cerita.

Diawali dengan perkenalan Meridia, seorang gadis yang begitu tertutup dan tidak mempunyai banyak teman, dengan Daniel, seorang laki-laki tampan yang begitu ceria.

Meridia hidup dengan seorang ibu yang tidak banyak bicara tapi sangat sayang padanya. Ibu yang banyak menghabiskan waktunya hanya di dapur dengan membuat banyak makanan untuk ayahnya.

Sedang Ayah Meridia menjadi tanda tanya besar. Apakah dia mencintai Meridia? Karena dia memperlakukan Meridia bukan seperti anaknya. Kekakuan, penghormatan, ketakutan, keseganan. Menjelang akhir cerita barulah diketahui tentang perasaan sang ayah pada putri semata wayangnya itu.

Tidak perlu waktu lama bagi Meridia untuk memutuskan menikah dengan Daniel. Terlebih alasan Meridia menikah di usia enam belas tahun dikarenakan ingin lepas pergi dari sisi ayahnya.

Adalah ibu Daniel menambah kekuatan untuk segera menikah. Dia begitu baik dan ramah, meskipun Meridia tidak tahu alasan apa yang menyebabkan dia dan Malin begitu buruk memperlakukan adiknya, Permony.

Menjadi bagian dari keluarga Daniel sungguh membahagiakan Meridia. Ibu mertuanya banyak memberikan tugas yang belum pernah dia rasakan ketika menjadi di rumah orang tuanya.

Tugas-tugas seperti: memasak, menjahit, berbelanja, berkebun lama kelamaan menjadi kewajiban. Tindakan ibu mertua pada Meridia layaknya seperti pada Patina. Seorang pembantu tua yang nanti di tengah cerita akan membuat pembaca terkejut.

Konflik menajam ketika Eva, ibu Daniel ikut turut campur pada rumah tangga mereka. Hingga Meridia memutuskan kembali ke rumah orang tuanya.

Tapi konflik pertama ini dapat diselesaikan dengan sebuah perjanjian antara orang tua Daniel dan Meridia. Hingga pasangan pengantin yang baru tiga bulan ini dapat bersatu kembali.

Konflik demi konflik mulai muncul ketika Meridia dan Daniel sudah tinggal terpisah dari ibu mertuanya,Eva.

Eva tetap mengendalikan rumah tangga pasangan muda ini. Keahlian Eva dalam memengaruhi anaknya dengan lebah, membuat rumah tangga Meridia dan Daniel terguncang kembali. Padahal saat itu Meridia sedang hamil.

Meridia yang mulai bisa memahami para lebah yang sering menyerang suami dan dirinya, mulai mengatur strategi melawan Eva. Meridia muda ternyata cerdas dan cerdik. Beberapa kali situasi dapat dikendalikan. Meskipun begitu kekuatan Eva sang ibu mertua sulit dilawan. Bahkan ayah Daniel tidak kuasa melawan kehendak istrinya tersebut.

Toko perhiasan dan rumah dengan modal pinjaman dari orang tua Daniel tidak menjadi besar. Eva selalu meminta Daniel memberikan lebih keuntungan, bahkan pernah Meridia menjual perhiasan mas kawinnya untuk memenuhi permintaannya. Sedangkan pasokan batu mulia dari toko ayahnya Daniel, Elias hanya diberikan barang berkualitas rendah. Bagaimana pasangan tersebut bisa melunasi pinjamannya pada mereka?

Meridia yang pandai dalam hal pembukuan dan mengatur keuangan keluarga, pandai juga dalam berbisnis. Dengan modal dua batang emas pemberian ibunya, Ravenna. Walaupun pada akhir cerita ternyata emas dan amplop berisi uang yang diselipkan di depan pintu setelah kunjungan Ravenna ke rumahnya ternyata bukanlah pemberian ibunya. Menggadaikan batang emas tersebut pada pemasok batu mulia. Tentu hal ini tanpa sepengetahuan Eva.

Perkembangan dan kemajuan bisnis inilah yang pada akhirnya membuat pasangan muda tersebut dapat mempunyai rumah dan toko perhiasan sendiri.

Sayang, perkiraan Meridia salah. Sang ibu mertua masih saja mengganggu kehidupan keluarga kecilnya. Dengan alasan menengok cucu, Eva tetap membuat provokasi pada Daniel untuk membenci Meridia.
Rahasia mengapa ayah dan ibu Meridia begitu dingin dan tak saling bicara. Elias suami Eva yang terus dihantui rasa bersalah karena melukai cucunya, anak dari Meridia dan Daniel hingga akhirnya dia meninggal. Pemanfaatan Eva pada Malin untuk membenci adiknya, pernikahan Permony yang direncanakan Eva, yang pada akhirnya membuat Permony meninggal ketika melahirkan.
Begitu banyak konflik pada semua tokohnya.

Kekuasaan seorang ibu yang ingin tetap menguasai suami dan anak-anaknya. Mengatur hidup dan memutuskan apa yang baik bagi mereka.

Apakah anak-anaknya akan mengerti sikap ibunya? Bukankah manusia punya batas kesabaran? Akhir cerita yang tragis dan membahagiakan bagi sang ibu, Meridia, dan Daniel akan didapat setelah kamu baca sendiri kisahnya.

#ODOP


















You May Also Like

0 komentar