Pemilihan Walikota Hexagon City Dimulai

by - Oktober 04, 2020

Pelaksanaan pilkada di beberapa daerah di Indonesia masih tarik ulur. Pro dan kontra terjadi antara pihak yang tetap bersikukuh melaksanakan pilkada dan pihak yang meminta untuk menunda pilkada. Penundaan pilkada dikarenakan negara kita, Indonesia, masih berada di tengah pandemi. 

Menurut pendapat yang kontra akan penundaan pilkada. Bila pilkada tetap dilanjutkan, ditakutkan penyebaran virus covid akan meluas. Hal ini bertentangan dengan usaha pemerintah sendiri yang sedang mengurangi laju penyebaran virus.

Kurva pandemi dari awal penyebaran covid-19 sampai sekarang, rata-rata masih terlihat landai dan bahkan belum mencapai puncak.

Seperti yang diungkapkan oleh epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman. Dicky mengatakan, landai atau tidaknya kurva pandemi bisa dilihat dari dua indikator, yakni angka kematian dan angka kasus baru harian. 

"Dua-duanya ini kan kita lihat masih tinggi. Artinya, tentu ini belum menunjukkan kalau kurva sudah melandai," kata Dicki pada kompas (22/09/2020).

Dikarenakan hal tersebut di atas, beberapa daerah zona yang kembali menjadi merah, menerapkan PSBB untuk kedua kalinya.

Hal ini  membuat aktivitas warga kembali terbatas. Dampak perekonomian mau tidak mau ikut melandai seperti kurva covid-19. 

Bahkan kuartal ketiga tahun ini Indonesia menghadapi resesi. Tapi tidak dengan kami. Kami akan menghadapi resesi dan tetap berkarya. Agar perekonomian tetap berjalan, khususnya perekonomian rumah tangga. 

Siapa kami? 

Kami adalah Komunitas Ibu Profesional. Aku adalah salah satu mahasiswa yang sedang mengikuti perkuliahan Bunpro (Bunda Produktif). 

Namanya juga produktif. Jadi kami harus dan wajib produktif meski di tengah pandemi. 

Bahkan di masa pandemi inilah, rasa akan terasah untuk melihat peluang. Peluang yang akan membuat keterbatasan gerak menjadi sebuah kesempatan untuk menciptakan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri. Dan pada akhirnya berdampak pada masyarakat sekitar dimana kita tinggal. 

Begitulah kurang lebih salah satu tujuan dari perkuliahan Bunpro. Menjadi pribadi yang berkualitas dan bisa berbagi pada sesama dengan apa yang dimilikinya. 

Sungguh, sebuah passion bila dibagi pada sesama akan membuat diri kita menjadi berbinar dan merasa telah menjalankan apa yang diperintah oleh Sang Pencipta. 

Bukankah perintah Tuhan untuk berbagi pada sesama itu wajib? Bukan saja materi tapi ilmu pun wajib diberikan pada sesama. 

Bagaimana caranya di pandemi seperti ini menjadi kreatif? 

Hmm, sebelum menjadi kreatif. Kami diminta untuk memilih walikota di kota yang telah kami bentuk. Kota yang bukan sembarang kota. Namanya juga Kota Produktif. Berarti isinya ya, tentang keproduktivas-an. 

Seperti aku yang berada di co-housing Literasi dan Bahasa. Bertetanggaan dengan co-housingpublic speaking, komunikasi, video dan fotografi. Empat co-housing dikumpulkan menjadi satu cluster. Oh iya, masing-masing co-housing berjumlah sepuluh co-housing. Berarti dalam satu cluster kurang lebih ada empat puluh co-housing. 

Seru, kan, nama-nama co-housingnya. Bukan sembarang nama ini, lho. Nama-nama itu diambil sesuai passion pemilik co-house nya. Jadi bisa dibayangkan kalau kami bisa produktif dengan passion kami itu. Insha Allah akan menghasilkan sesuatu yang dapat saling mengisi sesuai kebutuhan di masa pandemi ini. Aamiiin. 

Calon Walikota

Layaknya sebuah warga yang terpusat disatu wilayah. Maka adanya pemimpin menjadi suatu keharusan. 

Leadership is relationship in which one person, the leader, influences, others to work together willingly on related task to attain that which the leader desires. - George. R Terry

Jadi, maksud George R Terry dengan kalimat di atas adalah bahwa kepemimpinan itu  merupakan aktivitas untuk memengaruhi orang-orang agar diarahkan mencapai tujuan organisasi. 

Disini, aku sebagai sebagai salah satu anggota atau penduduk Hexagon City. Diharuskan untuk memilih salah satu kandidat untuk dijadikan walikota Hexagon City.

Ada enam kandidat yang telah berkampanye selama seminggu. Dan semalam adalah kampanye terakhir dengan mengadakan adu pendapat atau debat secara live di FBG Ibu Profesional.

Asli, seru banget. Ya, meski aku telat hadir. Tapi enam kandidat calon walikota benar-benar telah tampil keren dengan visi-misinya masing-masing. 

Tujuan para calon kandidat hampir sama semua. Yaitu ingin memajukan kami sebagai penduduk Hexagon City dapat produktif dengan passion kami masing-masing dalam naungan komunitas Ibu Profesional.

Dalam kampanye oleh salah satu kandidat no. 2 kemarin. Ada satu pertanyaan yang menarik dari anggota IP Bekasi. 

Yaitu tentang gambaran Hexagon City yang terdiri banyak banyak cohousing (passion). Sehingga peran apa yang akan dilakukan oleh kandidat tersebut untuk mengkolaborasikan sehingga bisa menghasilkan karya.

Jawabannya lugas, simple, dan langsung pada tujuan. Bila disimpulkan, jawabannya adalah, kandidat akan menguatkan co-housing terlebih dahulu. Lalu mengakomodir tantangan yang dihadapi para co-housing. Dari tantangan tersebut akan didapat ide solutif. Dari ide solutif itu akan menghasilkan inovasi karya. Inovasi karya pun akan semakin beragam dengan berkolaborasi antar co-housing lainnya. Hasil akhir tentu sebuah karya yang baru.

Hmm, nggak sabar mau menggunakan hak pilihku, nih. ID Carp Bunpro juga udah siap. 

Siapapun yang terpilih nanti, semoga warga Hexagon City dapat menjadi produktif dengan passionnya masing-masing. Aamiiin. 

#Hexagoncity

#Hexagonia

#Kuliahbundaproduktif

#Instituteibuprofesional







 


 






You May Also Like

0 komentar