Bulan Penuh Keakraban
Bersama teman komplek
Minggu ini adalah minggu ketiga di Bulan Ramadan. Minggu ini pun sudah ketiga kalinya acara berbuka puasa bersama di lingkungan komplek rumah.
Minggu ini adalah minggu ketiga di Bulan Ramadan. Minggu ini pun sudah ketiga kalinya acara berbuka puasa bersama di lingkungan komplek rumah.
Tradisi buka puasa ini sudah berlangsung kurang lebih tiga atau empat kali Ramadan. Tidak lama dari berdirinya mushola As Salam. Karena perumahan Cluster Citra Residence yang letaknya di Kp.Cerewed, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur ini,baru berusia tujuh tahun. Dan baru ramai penghuni di tahun ketiga.
Jumlah rumah yang tidak lebih dari seratus lima dan dihuni kira-kira 95 kepala keluarga. Membuat warga sepakat untuk dijadikan satu RT. Padahal maksimal pembentukan RT adalah lima puluh kepala keluarga. Yah, menurut mereka agar tidak ada kecemburuan sosial.
Setelah dikurangi non muslim, maka sisa jumlah warga yang menjalankan ibadah puasa itu dibagi menjadi empat kelompok. Empat kelompok ini akan mendapat giliran satu kali pada hari Sabtu selama Bulan Ramadan.
Mengapa dibagi menjadi kelompok dalam giliran membawa penganan buka puasa? Dan kelompok di sini dibuat bukan berdasarkan baris rumah. Sebagaimana diketahui bahwa tata letak rumah tinggal pada sebuah komplek. Biasanya berbentuk sebuah barisan memanjang yang saling berhadapan. Biarpun posisi rumah saling berhadapan atau bersebelahan. Kesibukkan masing-masing warga menyebabkan mereka jarang bertegur sapa.
Sekadar informasi. Warga komplek Cluster Citra Residence ini sebagian besar dihuni oleh pasangan muda. Dimana para istri bekerja di ranah publik. Sehingga menyebabkan pada hari libur pun, mereka jarang bersosialisasi dengan para tetangga. Mereka akan keluar rumah untuk mengajak anak-anak berekreasi atau sekadar jalan-jalan ke mall.
Nah, untuk saling mengenal sesama tetangga. Dibuatlah kelompok yang berisi warga komplek secara acak. Jadi tidak berdasarkan posisi rumah. Akan tetapi saling silang antar blok. Sehingga mau tidak mau, mereka akan berkoordinasi antar sesama warga untuk pembagian jenis penganan yang akan disuguhkan atau dibawa.
Inilah yang akan membuat mereka saling mengakrabkan diri. Sistem potluck yang digunakan, mau tidak mau membuat mereka harus saling berkomunikasi. Oh iya, sistem potluck adalah dimana warga akan membawa makanan masing-masing yang kemudian akan dimakan secara bersama-sama.
Nah, agar penganan yang dibawa oleh mereka banyak macamnya dan untuk menghindari makanan yang sejenis. Maka di dalam grup wa sekumpulan emak-emak komplek. Dibuatlah daftar nama peserta dan jenis penganan yang akan dibawa.
Misalnya seperti dua minggu yang lalu atau minggu pertama berbuka puasa. Di dalam kelompok ada yang berinisiatif untuk membawa bakso. Bila ditanggung sendiri tentu akan terasa berat. Porsi yang dibutuhkan lebih dari lima puluh. Sehingga anggota kelompok sebanyak lima orang akan patungan untuk membeli bakso. Buka puasa enak, biaya yang dikeluarkan tidak banyak.
Begitu satu jam sebelum berbuka. Anggota dalam kelompok akan menyiapkan penganan pada mobil pick up yang sudah dialasi dengan taplak plastik. Mereka akan bekerja sama dalam menyajikan dan menata makanan.
Hal yang paling membahagiakan, bukan? Usaha panitia dalam hal ini DKM (Dewan Keamanan masjid) berhasil. Akhirnya warga saling berinteraksi, berkoordinasi, dan melakukan aksi bersama untuk acara berbuka puasa bersama.
Berharap bila bulan Ramadan berlalu. Mereka tetap akan melanjutkan keakraban. Saling mengenal dan peduli satu sama lain. Saudara terdekat adalah tetangga. Tetanggalah yang dimintai pertolongan pertama kali sebelum keluarga datang membantu.
Bulan penuh keberkahan dan kemuliaan. Bulan keakraban sesama warga. Semoga pertemuan ini akan berlanjut pada Ramadan tahun berikutnya. Aamiiin.
#ODOP
0 komentar